Pelaporan & Pengungkapan
akuntansi Internasional
Apa yang sebenarnya ingin
diungkapkan oleh perusahaan di seluruh dunia dalam laporan keuangan mereka?
Praktik pengungkapan dalam laporan tahunan mencerminkan respons manajer
terhadap ketentuan pengungkapan yang dikeluarkan oleh badan regulator dan
insentif yang mereka dapatkan jika menyediakan informasi kepada pengguna
laporan keuangan secara sukarela. Apabila aturan pengungkapan tidak diwajibkan
maka, pengungkapan yang diharuskan tersebut menjadi sukarela, karena manajer
perusahaan tidak akan mematuhi aturan pengungkapan jika kepatuhan itu
menimbulkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan perkiraan biaya
ketidakpatuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membedakan dengan jelas
pengungkapan yang “diwajibkan” dan pengungkapan yang secara nyata dilakukan.
§ Pengungkapan Informasi
Progresif
Pengungkapan informasi progresif adalah
pertimbangan tinggi yang relevan di dalam kesetaraan pasar dunia. Pengungkapan
informasi yang melihat masa depan dianggap sangat relevan dalam pasar ekuitas
di sekuruh dunia. Informasi yang melihat masa depan mencakup ramalan
pendapatan, laba rugi per saham, pengeluaran modal dan pos keuangan lainnya,
informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak
terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos periode fiscal dan proyeksi
jumlah, dan laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan
§ Pengungkapan Segmen
Investor dan analisis menuntut informasi
hasil perusahaan industri dan segmen geografis usaha dan keuangan signifikan
dan berkembang. Pengungkapan segmen membantu para pengguna laporan keuangan
untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam sutu perusahaan
berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
§ Pelaporan
Pertanggungjawaban Sosial
Laporan pertanggungjawaban sosial mengacu
pada pengukuran dan komunikasi informasi tentang pengaruh perusahaan terhadap
kemakmuran pegawai, komunitas sosial dan lingkungan.
§ Pengungkapan Khusus bagi
Pengguna Laporan Keuangan Non-Domestik dan Prinsip Akuntansi yang Digunakan
Pelaporan keuangan juga bukan hanya untuk
mengakomodasi pengguna domestic, melainkan juga pengguna non domestic terutama
pada perusahaan multinasional.
§ Pengungkapan Pengelolaan
Perusahaan
Pengelolaan perusahaan adalah sistem dimana
perusahaan diarahkan dan dikendalikan. Diantara permasalahan pengelolaan
perusahaan adalah hak dan perlakuan pemegang saham, pertanggungjawaban direksi,
pengungkapan dan transparansi, dan peran pemegang saham.
§ Pengungkapan dan Laporan
Bisnis di Internet
Pengungkapan dan pelaporan bisnis juga dapat
dilakukan melalui internet, dimana semua pihak yang berkepentingan dapat
mengakses informasi keuangan. Dengan menggunakan internet, investor juga dapat
melakukan transaksi perdagangan dan membuat keputusan investasi dengan satu
klik.
Enam Negara yang mendominasi
perkembangan akuntansi nasional saat ini:
Perancis
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus
melaporkan berikut ini:
·
Neraca
·
Laporan
Laba Rugi
·
Catatan
atas Laporan Keuangan
·
Laporan
Direktur dan Laporan Auditor
Laporan keuangan seluruh
perusahaan perseroan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang
melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Untuk memberikan gambaran yang
sebenarnya dan sewajarnya, laporan keuangan harus disusun sesuai dengan
peraturan dan dengan niat baik. Ciri utama pelaporan di Prancis adalah
ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail, yang
meliputi hal – hal berikut:
·
Penjelasan
mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
·
Perlakuan
akuntansi untuk pos – pos dalam mata uang asing
·
Laporan
perubahan aktiva tetap dan depresiasi
·
Detail
provisi
·
Detail
revaluasi yang dilakukan
·
Analisis
piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
·
Daftar
anak perusahaan dan kepemilikan saham
·
Jumlah
komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya
·
Detail
pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
·
Rata
– rata jumlah karyawan sesuai golongan
·
Analisis
pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Pengungkapan Akuntansi
Akuntansi di Prancis memiliki
karakteristik ganda: perusahaan tersendiri harus mematuhi peraturan yang tetap,
sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar.
Akuntansi untuk perusahaan individual merupakan dasar hukum untuk membagikan
dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
·
Penilaian
aktiva berdasarkan biaya historis.
·
Aktiva
tetap didepresiasikan menurut provisi pajak dengan menggunakan dasar garis
lurus atau saldo berganda.
·
Persediaan
dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi
dengan menggunakan metode FIFO atau metode rata – rata tertimbang.
·
Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, namun dapat
dikapitalisasikan dalam keadaan tertentu.
Dengan beberapa pengecualian,
laporan keuangan konsolidasi Prancis mengikuti pendekatan penyajian wajar
berupa pelaporan substansi mengungguli bentuk.
Jerman
Pelaporan Keuangan
Dalam UU Akuntansi tahun 1985
menentukan ketentuan akuntansi, auditing dan pelaporan keuangan yang berbeda –
beda menurut ukuran perusahaan. Ada tiga kelompok ukuran keci, menengah dan
besar. UU akuntansi tahun 1985 menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang
meliputi:
·
Neraca
·
Laporan
Laba Rugi
·
Catatan
atas Laporan Keuangan
·
Laporan
Manajemen
·
Laporan
Auditor
Ciri utama sistem pelaporan
keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan
direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan.
Pengungkapan Akuntansi
·
Metode
pembelian adalah metode konsolidasi yang utama
·
Aktiva
dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan
jumlah yang tersisa merupakan goodwill.
·
Goodwill
dapat disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara
sistematis selama umur manfaat ekonominya.
·
Usaha
patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau
metode ekuitas.
·
Biaya
historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud.
·
Persediaan
dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, metode yang
digunakan untuk menghitung biaya adalah FIFO atau rata – rata tertimbang.
·
Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.
Jepang
Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan
menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus
mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal – hal
berikut:
·
Neraca
·
Laporan
Laba Rugi
·
Laporan
Usaha
·
Proposal
atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba Ditahan
·
Skedul
Pendukung
Pengungkapan Akuntansi
Hukum Komersial mewajibkan
perusahaan – perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi.
·
Akun
perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya
prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduanya.
·
Anak
perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak
langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya.
·
Goodwill
diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi
selama maksimum 20 tahun.
·
Metode
ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan
anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan
operasionalnya.
·
Persediaan
dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, namun biaya
yang paling banyak digunakan.
·
Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.
Belanda
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan wajib harus
disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman
dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal – hal berikut:
·
Neraca
·
Laporan
Laba rugi
·
Catatan
– catatan
·
Laporan
Direksi
·
Informasi
lain yang direkomendasikan
Pengungkapan Akuntansi
Pengukuran akuntansi Belanda
memiliki fleksibilitas, hal ini terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan
nilai kin untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan.
Karena perusahaan – perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan
aturan pengukuran , dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan
perataan laba.
Inggris
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris
termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup
Laporan Direksi, Laporan Laba dan Rugi dan Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan
Total keuntungan dan Kerugian yang Diakui, Laporan Kebijakan Akuntansi, Catatan
atas Referensi dalam Laporan Keuangan, dan Laporan Auditor.
Amerika Serikat
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan di
Amerika Serikat meliputi Laporan Manajemen, Laporan Auditor Independen, Laporan
Keuangan Utama, Diskusi Manajemen dan Analisis atas Hasil Operasi dan Kondisi
Keuangan, dan Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling
penting terhadap laporan keuangan, Catatan atas Laporan Keuangan, Perbandingan
data Keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun dan Data kuartal
terpilih.
Pengungkapan Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi di
AS mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya.
Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan transaksi dan
peristiwa sangat bergantung pada konsep penandingan. Jika terjadi perubahan,
maka perubahan dan pengaruhnya harus diungkapkan.
Perbedaan Praktek Akuntansi
Dengan Standar Yang Ditentukan
Harmonisasi dan Konvergensi
Akuntansi Internasional
Di dalam akuntansi keuangan
dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam pembuatan laporan keuangan.
Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna laporan keuangan, bahkan
untuk satu laporan keuangan yang sama. Jika tidak terdapat standar, perusahaan
dapat saja menyajikan laporan keuangan yang mereka miliki sesuai dengan
kehendak mereka sendiri. Hal ini akan menjadi masalah bagi pengguna karena akan
menyulitkan bagi mereka untuk memahami laporan keuangan yang ada.
Standar yang ada untuk
akuntansi keuangan dibuat oleh dewan standar di masing-masing negara. Dewan
standar tersebut menyusun standar akuntansi yang berlaku di dalam negara
tersebut dan dipakai oleh entitas yang ada di negara tersebut juga. Karena
standar akuntansi dibuat dan disusun oleh masing-masing dewan standar di tiap
negara, standar akuntansi antara satu negara dengan negara lain sangat mungkin
berbeda.
Saat ini, ketika dunia bisnis
dapat dikatakan hampir tanpa batas negara, sumber daya produksi (misal uang)
yang dimiliki oleh seorang investor di satu negara tertentu dapat dipindahkan
dengan mudah dan cepat ke negara misalnya melalui mekanisme bursa saham. Tentu
saja akan timbul suatu masalah ketika standar akuntansi yang dipakai di negara
tersebut berbeda dengan standar akuntansi yang dipakai di negara lain. Investor
dan kreditor serta calon investor dan calon kreditor akan menemui banyak
kesulitan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan dengan standar yang
berbeda-beda.
Harmonisasi merupakan proses
untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat
meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari
berbagai negara.
Upaya untuk melakukan
harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite
Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini, sejumlah perusahaan
yang berusaha memperoleh modal di luar pasar Negara asal dan para investor yang
berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional
menghadapi masalah yang makin meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional
dalam hal akuntansi, pengungkapan, dan audit.
Terkadang orang menggunakan
istilah harmonisasi dan standarisasi seolah-seolah keduanya memiliki arti yang
sama. Namun berkebalikan dengan harmonisasi, secara umum standarisasi berarti
penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan
satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standarisasi tidak
mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar
untuk diimplemntasikan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel
dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi
mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara
internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Komparabilitas informasi
keuangan merupakan konsep yang lebih jelas daripada harmonisasi. Informasi yang
dihasilkan dari system akuntansi, pengungkapan dan atau audit yang berbeda
dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan dalam cara dimana para pengguna
laporan keuangan dapat membandingkannya tanpa perlu membiasakan diri dengan
lebih dari satu system.
Harmonisasi akuntansi mencakup
harmonisasi:
1.
Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya).
2.
Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga
dan pencatatan pada bursa efek.
3.
Standar
audit.
Keuntungan harmonisasi
internasional:
·
Bahasa,
Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa
beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di
seluruh dunia.
·
Harmonisasi
perpajakan an sistem jaminan social, Keuntungan. Kalangan usaha akan mengalami
manfaat yang cukuo besar dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan
sebagainya dari harmonisasi.
Kerugian harmonisasi
internasional:
Perpajakan dan sistem jaminan
sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang
berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara
kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara
mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling
berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien
melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem
perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan
menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negera.
Sebuah tulisan yang terbaru
juga mendukung adanya GAAP global yang terharmonisasi. Manfaatnya:
·
Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
·
Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
·
Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
Gagasan terbaik yang timbul
dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar
global yang berkualitas tinggi.
Untuk mencegah munculnya
permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan dalam standar
akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara, Dewan Komite Standar Akuntansi
Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973 mengeluarkan
standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut diikuti dengan
beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing Intepretation
Committee).
Perkembangan selanjutnya adalah
IASC membentuk IASC Foundation. Melalui IASC Foundation tersebut pengembangan
standar akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap baru. Tahapan baru dalam
pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut adalah dengan dibentuknya
beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation. Beberapa badan bentukan IASC
Foundation adalah:
·
IASB
(International Accounting Standard Board)
·
IFRIC
(International Financial Reporting Committee)
·
SAC
(Standard Advissory Committee).
IASB berperan dalam menerbitkan
standar akuntansi yang baru dengan meperhatikan masukan dari SAC. IFRIC
berperan memberikan inteprestasi atas standar yang dikeluarkan oleh IASB.
Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah merevisi dan mengganti
standar-standar lama yang telah ada sebelumnya. Standar-standar yang
dikeluarkan oleh IASB tersebut kemudian diberi nama IFRS (Internastional
Financial Reporting Standard). IFRS dapat berisi standar yang menggantikan
standar yang sebelumnya atau standar yang memang benar-benar baru.
Standar tersebut, IFRS dan IAS,
menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun standar di tiap-tiap
negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai dengan standar yang
berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat oleh penyusun standar
tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS, kemudian dijadikan
sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang
berada dalam wilayah berlakunya standar tersebut.
Dalam kaitannya dengan standar
internasional, terdapat beberapa macam langkah yang dilakukan oleh banyak
negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar yang mereka buat sebelumnya.
Secara garis besar langkah-langkah yang dapat diambil tersebut dapat dibagi
menjadi harmonisasi dan konvergensi.
Harmonisasi merupakan proses
untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat
diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku
secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang
mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi internasional.
Harmonisasi fleksibel dan
terbuka sehingga sangat mungkin ada perbedaan antara standar yang dianut oleh
negara tersebut dengan standar internasional. Hanya saja diupayakan perbedaan
dalam standar tersebut bukan perbedaan yang bersifat bertentangan. Selama
perbedaan tersebut tidak berlawanan standar tersebut tetap dipakai oleh negara
yang bersangkutan.
Konvergensi dalam standar
akuntansi dan dalam konteks standar internasional berarti nantinya ditujukan
hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang kemudian berlaku
menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri.
Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang
dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan standar internasional.
Konvergensi standar akan
menghapus perbedaan tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya
tidak akan ada lagi perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar
yang berlaku secara internasional.
Pelaporan & Pengungkapan
akuntansi Internasional
Apa yang sebenarnya ingin
diungkapkan oleh perusahaan di seluruh dunia dalam laporan keuangan mereka?
Praktik pengungkapan dalam laporan tahunan mencerminkan respons manajer
terhadap ketentuan pengungkapan yang dikeluarkan oleh badan regulator dan
insentif yang mereka dapatkan jika menyediakan informasi kepada pengguna
laporan keuangan secara sukarela. Apabila aturan pengungkapan tidak diwajibkan
maka, pengungkapan yang diharuskan tersebut menjadi sukarela, karena manajer
perusahaan tidak akan mematuhi aturan pengungkapan jika kepatuhan itu
menimbulkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan perkiraan biaya
ketidakpatuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membedakan dengan jelas
pengungkapan yang “diwajibkan” dan pengungkapan yang secara nyata dilakukan.
§ Pengungkapan Informasi
Progresif
Pengungkapan informasi progresif adalah
pertimbangan tinggi yang relevan di dalam kesetaraan pasar dunia. Pengungkapan
informasi yang melihat masa depan dianggap sangat relevan dalam pasar ekuitas
di sekuruh dunia. Informasi yang melihat masa depan mencakup ramalan
pendapatan, laba rugi per saham, pengeluaran modal dan pos keuangan lainnya,
informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak
terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos periode fiscal dan proyeksi
jumlah, dan laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan
§ Pengungkapan Segmen
Investor dan analisis menuntut informasi
hasil perusahaan industri dan segmen geografis usaha dan keuangan signifikan
dan berkembang. Pengungkapan segmen membantu para pengguna laporan keuangan
untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam sutu perusahaan
berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
§ Pelaporan
Pertanggungjawaban Sosial
Laporan pertanggungjawaban sosial mengacu
pada pengukuran dan komunikasi informasi tentang pengaruh perusahaan terhadap
kemakmuran pegawai, komunitas sosial dan lingkungan.
§ Pengungkapan Khusus bagi
Pengguna Laporan Keuangan Non-Domestik dan Prinsip Akuntansi yang Digunakan
Pelaporan keuangan juga bukan hanya untuk
mengakomodasi pengguna domestic, melainkan juga pengguna non domestic terutama
pada perusahaan multinasional.
§ Pengungkapan Pengelolaan
Perusahaan
Pengelolaan perusahaan adalah sistem dimana
perusahaan diarahkan dan dikendalikan. Diantara permasalahan pengelolaan
perusahaan adalah hak dan perlakuan pemegang saham, pertanggungjawaban direksi,
pengungkapan dan transparansi, dan peran pemegang saham.
§ Pengungkapan dan Laporan
Bisnis di Internet
Pengungkapan dan pelaporan bisnis juga dapat
dilakukan melalui internet, dimana semua pihak yang berkepentingan dapat
mengakses informasi keuangan. Dengan menggunakan internet, investor juga dapat
melakukan transaksi perdagangan dan membuat keputusan investasi dengan satu
klik.
Enam Negara yang mendominasi
perkembangan akuntansi nasional saat ini:
Perancis
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus
melaporkan berikut ini:
·
Neraca
·
Laporan
Laba Rugi
·
Catatan
atas Laporan Keuangan
·
Laporan
Direktur dan Laporan Auditor
Laporan keuangan seluruh
perusahaan perseroan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang
melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Untuk memberikan gambaran yang
sebenarnya dan sewajarnya, laporan keuangan harus disusun sesuai dengan
peraturan dan dengan niat baik. Ciri utama pelaporan di Prancis adalah
ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail, yang
meliputi hal – hal berikut:
·
Penjelasan
mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
·
Perlakuan
akuntansi untuk pos – pos dalam mata uang asing
·
Laporan
perubahan aktiva tetap dan depresiasi
·
Detail
provisi
·
Detail
revaluasi yang dilakukan
·
Analisis
piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
·
Daftar
anak perusahaan dan kepemilikan saham
·
Jumlah
komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya
·
Detail
pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
·
Rata
– rata jumlah karyawan sesuai golongan
·
Analisis
pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Pengungkapan Akuntansi
Akuntansi di Prancis memiliki
karakteristik ganda: perusahaan tersendiri harus mematuhi peraturan yang tetap,
sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar.
Akuntansi untuk perusahaan individual merupakan dasar hukum untuk membagikan
dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
·
Penilaian
aktiva berdasarkan biaya historis.
·
Aktiva
tetap didepresiasikan menurut provisi pajak dengan menggunakan dasar garis
lurus atau saldo berganda.
·
Persediaan
dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi
dengan menggunakan metode FIFO atau metode rata – rata tertimbang.
·
Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, namun dapat
dikapitalisasikan dalam keadaan tertentu.
Dengan beberapa pengecualian,
laporan keuangan konsolidasi Prancis mengikuti pendekatan penyajian wajar
berupa pelaporan substansi mengungguli bentuk.
Jerman
Pelaporan Keuangan
Dalam UU Akuntansi tahun 1985
menentukan ketentuan akuntansi, auditing dan pelaporan keuangan yang berbeda –
beda menurut ukuran perusahaan. Ada tiga kelompok ukuran keci, menengah dan
besar. UU akuntansi tahun 1985 menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang
meliputi:
·
Neraca
·
Laporan
Laba Rugi
·
Catatan
atas Laporan Keuangan
·
Laporan
Manajemen
·
Laporan
Auditor
Ciri utama sistem pelaporan
keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan
direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan.
Pengungkapan Akuntansi
·
Metode
pembelian adalah metode konsolidasi yang utama
·
Aktiva
dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan
jumlah yang tersisa merupakan goodwill.
·
Goodwill
dapat disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara
sistematis selama umur manfaat ekonominya.
·
Usaha
patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau
metode ekuitas.
·
Biaya
historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud.
·
Persediaan
dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, metode yang
digunakan untuk menghitung biaya adalah FIFO atau rata – rata tertimbang.
·
Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.
Jepang
Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan
menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus
mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal – hal
berikut:
·
Neraca
·
Laporan
Laba Rugi
·
Laporan
Usaha
·
Proposal
atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba Ditahan
·
Skedul
Pendukung
Pengungkapan Akuntansi
Hukum Komersial mewajibkan
perusahaan – perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi.
·
Akun
perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya
prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduanya.
·
Anak
perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak
langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya.
·
Goodwill
diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi
selama maksimum 20 tahun.
·
Metode
ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan
anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan
operasionalnya.
·
Persediaan
dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, namun biaya
yang paling banyak digunakan.
·
Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.
Belanda
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan wajib harus
disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman
dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal – hal berikut:
·
Neraca
·
Laporan
Laba rugi
·
Catatan
– catatan
·
Laporan
Direksi
·
Informasi
lain yang direkomendasikan
Pengungkapan Akuntansi
Pengukuran akuntansi Belanda
memiliki fleksibilitas, hal ini terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan
nilai kin untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan.
Karena perusahaan – perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan
aturan pengukuran , dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan
perataan laba.
Inggris
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris
termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup
Laporan Direksi, Laporan Laba dan Rugi dan Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan
Total keuntungan dan Kerugian yang Diakui, Laporan Kebijakan Akuntansi, Catatan
atas Referensi dalam Laporan Keuangan, dan Laporan Auditor.
Amerika Serikat
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan di
Amerika Serikat meliputi Laporan Manajemen, Laporan Auditor Independen, Laporan
Keuangan Utama, Diskusi Manajemen dan Analisis atas Hasil Operasi dan Kondisi
Keuangan, dan Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling
penting terhadap laporan keuangan, Catatan atas Laporan Keuangan, Perbandingan
data Keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun dan Data kuartal
terpilih.
Pengungkapan Akuntansi
Aturan pengungkapan akuntansi di
AS mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya.
Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan transaksi dan
peristiwa sangat bergantung pada konsep penandingan. Jika terjadi perubahan,
maka perubahan dan pengaruhnya harus diungkapkan.
Perbedaan Praktek Akuntansi
Dengan Standar Yang Ditentukan
Harmonisasi dan Konvergensi
Akuntansi Internasional
Di dalam akuntansi keuangan
dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam pembuatan laporan keuangan.
Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna laporan keuangan, bahkan
untuk satu laporan keuangan yang sama. Jika tidak terdapat standar, perusahaan
dapat saja menyajikan laporan keuangan yang mereka miliki sesuai dengan
kehendak mereka sendiri. Hal ini akan menjadi masalah bagi pengguna karena akan
menyulitkan bagi mereka untuk memahami laporan keuangan yang ada.
Standar yang ada untuk
akuntansi keuangan dibuat oleh dewan standar di masing-masing negara. Dewan
standar tersebut menyusun standar akuntansi yang berlaku di dalam negara
tersebut dan dipakai oleh entitas yang ada di negara tersebut juga. Karena
standar akuntansi dibuat dan disusun oleh masing-masing dewan standar di tiap
negara, standar akuntansi antara satu negara dengan negara lain sangat mungkin
berbeda.
Saat ini, ketika dunia bisnis
dapat dikatakan hampir tanpa batas negara, sumber daya produksi (misal uang)
yang dimiliki oleh seorang investor di satu negara tertentu dapat dipindahkan
dengan mudah dan cepat ke negara misalnya melalui mekanisme bursa saham. Tentu
saja akan timbul suatu masalah ketika standar akuntansi yang dipakai di negara
tersebut berbeda dengan standar akuntansi yang dipakai di negara lain. Investor
dan kreditor serta calon investor dan calon kreditor akan menemui banyak
kesulitan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan dengan standar yang
berbeda-beda.
Harmonisasi merupakan proses
untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat
meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari
berbagai negara.
Upaya untuk melakukan
harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite
Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini, sejumlah perusahaan
yang berusaha memperoleh modal di luar pasar Negara asal dan para investor yang
berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional
menghadapi masalah yang makin meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional
dalam hal akuntansi, pengungkapan, dan audit.
Terkadang orang menggunakan
istilah harmonisasi dan standarisasi seolah-seolah keduanya memiliki arti yang
sama. Namun berkebalikan dengan harmonisasi, secara umum standarisasi berarti
penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan
satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standarisasi tidak
mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar
untuk diimplemntasikan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel
dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi
mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara
internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Komparabilitas informasi
keuangan merupakan konsep yang lebih jelas daripada harmonisasi. Informasi yang
dihasilkan dari system akuntansi, pengungkapan dan atau audit yang berbeda
dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan dalam cara dimana para pengguna
laporan keuangan dapat membandingkannya tanpa perlu membiasakan diri dengan
lebih dari satu system.
Harmonisasi akuntansi mencakup
harmonisasi:
1.
Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya).
2.
Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga
dan pencatatan pada bursa efek.
3.
Standar
audit.
Keuntungan harmonisasi
internasional:
·
Bahasa,
Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa
beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di
seluruh dunia.
·
Harmonisasi
perpajakan an sistem jaminan social, Keuntungan. Kalangan usaha akan mengalami
manfaat yang cukuo besar dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan
sebagainya dari harmonisasi.
Kerugian harmonisasi
internasional:
Perpajakan dan sistem jaminan
sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang
berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara
kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara
mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling
berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien
melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem
perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan
menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negera.
Sebuah tulisan yang terbaru
juga mendukung adanya GAAP global yang terharmonisasi. Manfaatnya:
·
Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
·
Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
·
Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
Gagasan terbaik yang timbul
dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar
global yang berkualitas tinggi.
Untuk mencegah munculnya
permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan dalam standar
akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara, Dewan Komite Standar Akuntansi
Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973 mengeluarkan
standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut diikuti dengan
beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing Intepretation
Committee).
Perkembangan selanjutnya adalah
IASC membentuk IASC Foundation. Melalui IASC Foundation tersebut pengembangan
standar akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap baru. Tahapan baru dalam
pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut adalah dengan dibentuknya
beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation. Beberapa badan bentukan IASC
Foundation adalah:
·
IASB
(International Accounting Standard Board)
·
IFRIC
(International Financial Reporting Committee)
·
SAC
(Standard Advissory Committee).
IASB berperan dalam menerbitkan
standar akuntansi yang baru dengan meperhatikan masukan dari SAC. IFRIC
berperan memberikan inteprestasi atas standar yang dikeluarkan oleh IASB.
Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah merevisi dan mengganti
standar-standar lama yang telah ada sebelumnya. Standar-standar yang
dikeluarkan oleh IASB tersebut kemudian diberi nama IFRS (Internastional
Financial Reporting Standard). IFRS dapat berisi standar yang menggantikan
standar yang sebelumnya atau standar yang memang benar-benar baru.
Standar tersebut, IFRS dan IAS,
menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun standar di tiap-tiap
negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai dengan standar yang
berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat oleh penyusun standar
tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS, kemudian dijadikan
sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang
berada dalam wilayah berlakunya standar tersebut.
Dalam kaitannya dengan standar
internasional, terdapat beberapa macam langkah yang dilakukan oleh banyak
negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar yang mereka buat sebelumnya.
Secara garis besar langkah-langkah yang dapat diambil tersebut dapat dibagi
menjadi harmonisasi dan konvergensi.
Harmonisasi merupakan proses
untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat
diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku
secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang
mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi internasional.
Harmonisasi fleksibel dan
terbuka sehingga sangat mungkin ada perbedaan antara standar yang dianut oleh
negara tersebut dengan standar internasional. Hanya saja diupayakan perbedaan
dalam standar tersebut bukan perbedaan yang bersifat bertentangan. Selama
perbedaan tersebut tidak berlawanan standar tersebut tetap dipakai oleh negara
yang bersangkutan.
Konvergensi dalam standar
akuntansi dan dalam konteks standar internasional berarti nantinya ditujukan
hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang kemudian berlaku
menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri.
Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang
dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan standar internasional.
Konvergensi standar akan
menghapus perbedaan tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya
tidak akan ada lagi perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar
yang berlaku secara internasional.
Sumber:
1.
Choi,
Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku
1. Salemba Empat. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar