Manajemen Resiko Keuangan
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi, yang
dibantu oleh Komite Manajemen Risiko Perusahaan (KMRP). Komite MRP terdiri atas
Group Audit Manager, Financial Controller, Commercial Manager, Busines System
Manager dan Sekretaris Perusahaan, dan dipimpin oleh Direktur Keuangan. Komite
MRP bertugas membantu Direksi dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk
memastikan bahwa manajemen risiko telah dilaksanakan sesuai dengan sistem
secara efektif.
Risiko Operasi
Kemampuan
untuk menghasilkan produk tergantung pada kemampuan kami untuk menjamin pasokan
bahan-bahan produksi secara tepat waktu dan tepat biaya. Sebagian diantaranya
merupakan komoditas yang diperdagangkan secara global. Kondisi ekonomi global
mempunyai dampak signifikan terhadap fluktuasi dari harga sejumlah komoditas
tersebut dan bahan-bahan utama lainnya, yang dapat memiliki pengaruh signifikan
terhadap biaya produk.
Perseroan
telah memiliki prosedur tetap untuk memantau permintaan bahan-bahan mentah yang
digunakan untuk menetapkan kebutuhan produksi mendatang serta memfasilitasi
pembelian di muka dari komoditas-komoditas yang diperdagangkan guna mengurangi
volatilitas harga komoditas di waktu-waktu mendatang. Rencana-rencana khusus telah disiapkan untuk
memungkinkan kami menjamin tersedianya pasokan bahan-bahan utama alternatif
secara cepat dan untuk menggunakan bahan-bahan alternatif dalam formula maupun
resep-resep produk
Secara
teratur melaksanakan program value improvement guna mengidentifikasi optimasi
peluang-peluang dalam biaya/nilai, baik dalam biaya langsung maupun tidak
langsung. Dengan m elakukan benchmarking, secara internal maupun
eksternal, guna memaksimalkan pemanfaatan kapasitas dan biaya. Penentuan harga
ditetapkan melalui sebuah proses menyeluruh dengan mempertimbangkan berbagai
faktor dan melibatkan sejumlah departemen untuk mencapai tingkatan yang tepat,
berdasarkan nilai maupun penawarannya.
Risiko Pasar
Potensi
pertumbuhan Indonesia semakin dikenal baik di tataran lokal, regional maupun
internasional. Peningkatan investment grade Indonesia baru-baru ini telah
memperkuat sentimen positif tersebut. Para kompetitor lokal maupun
internasional kami secara cepat memposisikan diri untuk meraih peluang lebih
besar dari pasar yang terus bertumbuh ini. Kegagalan dalam mengantisipasi
kecenderungan ini akan berdampak merugikan terhadap bisnis. Perseroan memusatkan perhatian pada kategori-kategori
dan produk-produk yang dikenal menarik, yaitu dimana Perseroan atau merek
induknya memiliki atau mampu membangun keunggulan kompetitif dan penjualan
serta marjin-nya dapat ditingkatkan secara konsisten.
Tenaga Kerja dan Talenta
Pasar kerja
Indonesia berkembang semakin ketat dengan pemain-pemain global dan lokal saling
berebut posisi. Upaya menarik, mengembangkan dan mempertahankan
karyawan-karyawan yang bertalenta mempunyai peran penting dalam keberhasilan
dari pelaksanaan strategi kami. Bila kami tidak berhasil untuk mengelolanya,
hal itu akan berdampak negatif terhadap kemampuan meraih keberhasilan usaha,
pertumbuhan bisnis, dan berkompetisi dalam lingkungan persaingan yang semakin
ketat.
Resource
Committeetelah dibentuk di setiap divisi dan fungsi organisasi. Komite-komite
tersebut bertanggung jawab untuk melakukan identifikasi keahlian dan kemampuan
masa depan yang dibutuhkan, menetapkan jalur karir dan program pelatihan
profesional, tolok-ukur remunerasi, serta identifikasi talenta utama dan
pemimpin masa depan. Survei karyawan dilakukan secara teratur untuk memperoleh
umpan-balik dan pandangan dari para karyawan. Program pengembangan karyawan
secara terpadu telah disusun yang mencakup tinjauan kinerja berkala, didukung
oleh perilaku “Standards of Leadership”, skill, kompetensi, pembinaan,
bimbingan dan pelatihan.
Asuransi Aset Perseroan
Perseroan
mengelola risiko yang berkaitan dengan aset operasional dengan memitigasi
risiko ke perusahaan asuransi. Aset-aset yang diasuransikan meliputi aset
tetap, termasuk bangunan, mesin-mesin, kendaraan, dan aset dalam konstruksi,
yang tersebar di sejumlah pabrik-pabrik kami di Cikarang dan Rungkut, kantor
pusat kami, dan depot-depot kami di seluruh Indonesia. Pada tahun 2011,
Perseroan memiliki sejumlah polis asuransi pada perusahaan-perusahaan asuransi
sebagai berikut:
1. Polis Asuransi
Property All Risk (PAR)
Asuransi ini menjamin risiko terhadap potensi kehilangan aset operasional yang
berkaitan dengan usaha ditribusi di Kantor Pusat dan wilayah operasi.
2. Polis Asuransi Marine
Open Cover
Asuransi ini menjamin pertanggungan terhadap potensi kehulangan lokasi
operasional, termasuk persediaan di pabrik-pabrik distributor dan sewaktu
transit.
3. Polis Asuransi
Kendaraan Bermotor
Asuransi ini menjamin perlindungan terhadap risiko kehilangan yang dapat
dialami Perseroan. Jaminan asuransi ini mencakup kendaraan pihak ketiga
dan kehilangan kendaraan milik Perseroan.
4. Polis Asuransi
Kewajiban Produk terhadap Publik
Asuransi PPL ini menjamin risiko terhadap produk seperti risiko penarikan
produk
Tunjangan Hari tua, Kecelakaan Kerja dan Kematian
Sebagai tambahan dari asuransi
kecelakaan perjalanan bisnis pribadi, dan juga ikut serta dalam program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), yang mencakup tunjangan hari tua, tunjangan
kecelakaan, dan tunjangan kematian.
Peranan Akuntansi
Akuntansi manajemen memainkan
peranan penting dalam proses risiko manajemen. Meraka membantu dalam
mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasikan keseimbangan yang
terkait dengan strategi respon risiko alternative, mengukur potensi yang
dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai
tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nalai.
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk
mengidentifikasi bergagai jenis risiko market bepotensi dapat disebut sebagai
pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai
risiko pasar terhadap pemicu nilaisuatu perusahaan dan persaingnya. Istilah
pemicu nilai mengacu kepada kondisi keuangan pada pos-pos kinerja operasi
keuangan utama yang memepengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup
risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan
ekuitas.
Strategi perlindungan
Lindung
nilai neraca. Lindung nilai neraca dapat mengurangi potensi risiko yang
dihadapi perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter
aktiva dan kewajiaban perusahaan yang terpapar. Lindung nilai operasioanal.
Bentuk perlindungan risiko ini berfokus pada variabel-variabel yang
menpengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing. Melalui peningkatan
harga jaul secara proporsioanal terhadap perkiraan depresiasi mata uang ini
akan membantu perlindungan target margin kotor. Lindung nilai kontraktual.
Berbagai instrument lindung nilai kontraktual telah dikembangkan untuk
memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola
lindung nilai valuta asing yang dihadapi.
Kebanyakan
instrument keuangan ini adalah derivative, dan bukan merupakan instrument
dasar. Instrument keuangan dasar, seperti perjanjian pembelian kembali,
obligasi, dan modal saham, memenuhi definisi akuntansi konvensional untuk
aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
Future Keuangan
Future
merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada
suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan. Atau
dengan cara lain, future juga digunakan untuk menyelesaikan tunai selain
penyerahan, dan dapat dibatalkan sebelum pengiriman dengan melakukan kontrak
penyeimbang untuk instrument keuangan yang sama. Berkebalikan dari kontrak
forwad, perjanjian future merupakan kontrak dalam bentuk standar, yang berisi
provisi standar terkait dengan ukuran dan tanggal pengiriman, dan
diperdagangkan pada sebuah bursa terorganisir, dinilai berdasarkan nilai pasar
pada akhir tiap-tiap hari dan harus memenuhi ketentuan margin periodic keuangan
atas kontrak future ini menimbulkan penambahan margin (margin call), sedangkan
keuntungan menimbulkan pembayaran tunai.
Perlakuan Akuntansi
FASB
menerbitkan FAS No.133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April
2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang konfeherensif atas akuntansi
untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No.39 yang baru saja
direvisi, bersisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang
universal terhadap akuntansi derivatif keuangan. Meskipun kedua standar ini
memiliki nada yang sama, terhadap perbedaan diantara keduanya dalam hal
banyaknya detail tuntunan implementasi.
Lindung Nilai Investasi Bersih Dalam Operasi Luar Negeri
sebuah
perusahaan anak luar negeri yang memiliki posisi aktiva bersih terpapar hendak
dikonosolidasikan dengan induk perusahaan, maka timbul kerugian transaksi jika
nilai mata uang asing mengalami penurunan relative terhadap mata uang induk
perusahaan. Kerugian translais juga terdiri jika anak perusahaan luar negeri
memilki memiliki posisi kewajiban bersih terpapar dan nilai mata uang asing
meningkat relative terhadap mata uang induk perusahaan. Salah satu cara untuk
meminimalkan kerugian relative ini adalah dengan membeli kontrak forwad.
Strategi ini berarti menggunakan keuntungan transaksi dari kontrak forwad untuk
mengimbangi krugian translasi.
Pengungkapan
Sebelum dikeluarkannya standar
seperti FAS 133 dan IAS 39, pengungkapan keuangan perusahaan tidak memberi tahu
kepada pembaca sejauhman manajemen telah menggunakan kontrak derivative
terhadap kinerja yang dilaporakan dan terhadap karakteristik risiko suatu
perusahaan merupakan hal yang sukar dilakukan. Pengungkapan yang di wajibkan
oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini.
Pengungkapan itu antara lain:
· Tujuan
dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi linfung nilai
· Deskripsi
pos-pos dilindung nilai
· Identifikasi
risiko pasar dan pos-pos yang dilindung nilai
· Deskripsi
mengenai instrument lindung nilai
· Jumlah
yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
· Justifikasi
awal (apriori) bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk
meminimalkan risiko pasar
· Penilaian
berjalan mengenai efektifitas lindung nilai actual dari seluruh derivatif yang
digunakan selama periode berjalan.
Sumber
:
http://2wir.blogspot.com/2011/05/manajemen-risiko-keuangan.html
http://www.unilever.co.id/id/aboutus/tatakelolausaha/manajemenrisikokeuangan/