Perencanaan dan Kendali Manajemen
Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang
digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan organisasi. untuk membangun
masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi
akan berusaha. Jabawan atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi
dengan demikian misi organisasi merupakan the chosen track untuk membawa
organisasi mewujudkan masa depannya. Diharapkan dengan dilaksanakannnya
struktur sistem manajemen akan tercipta visi dan misi organisasi perusahaan
kemudian mengimplementasikannya.
Permasalahan yang timbul dalam implementasi struktur sistem
pengendalian manajemen yang dapat diidentifikasikan sekarang ini adalah
terletak pada kelemahan struktur dan kelemahan proses. Sistem pengendalian
manajemen tidak dapat mewujudkan tujuan sistem kemungkinan karena strukturnya
tidak pas dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan, dapat juga terjadi tujuan
sistem pengendalian manajemen tidak tercapai karena proses sistem pengendalian
manajemennya lemah.
Permasalahan struktur sistem pengendalian manajemen penting
untuk dikaji karena memberikan harapan yaitu kemampuan bagi manajemen
perusahaan untuk memetakan secara komprehensif lingkungan bisnis yang akan
dimasuki oleh organisasi perusahaan di masa depan, melakukan perubahan dengan
cepat peta perjalanan tersebut sesuai dengan tuntutan perubahan yang
diperkirakan akan terjadi dan melipatgandakan kinerja perusahaan sebagai
institusi pencipta kekayaan, sehingga perusahaan memiliki kemampuan yang luar
biasa besarnya untuk senantiasa melakukan perubahan yang diperlukan.
Akuntansi manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk
manajemen perusahaan mulai dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan
ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban. Factor-faktor
lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan secara
internal. Misalnya pengaruh budaya. Budaya yang tidak nyaman dengan
ketidakpastian dan ambiguitas cenderung untuk lebih siap menerima teknologi
informasi dibandingkan mereka yang tidak nyaman. Factor translasi juga
mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan. FAS No 52 mewajibkan
penggunaan metode translasi temporal ketika melakukan translasi akun-akun
perusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam lingkungan berafiliasi
tinggi. Meskipun demikian, ketentuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan
informasi perusahaan yang beroperasi di Negara-negara dengan inflasi tinggi
karena cenderung menimbulkan distorsi realitas melalui:
v menilai lebih atau menilai kurang pendapatan dan beban.
v melaporkan keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang
sulit untuk diinterpretasikan.
v mendistorsi perbandingan kinerja antarwaktu.
v System pelaporan trandisional tidak memberikan motivasi bagi
tenaga penjualan untuk memfakturkan dan mengirimkan lebih dahulu di bulan itu
v System ini memanipulasi hasil.
Agar suatu system pengendalian di perusahaan multinasional
berfungsi dengan baik, maka biasanya system yang digunakan banyak perusahaan
multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak hal
banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestic. Bagian-bagian system
yang umumnya dikirim keluar meliputi control keuangan dan anggaran serta
kecenderungan untuk menerapkan standar yang sama yang dikembangkan untuk
mengevaluasi operasi domestik.
Struktur sistem pengendalian manajemen merupakan
komponen-komponen yang berkaitan dengan lainnya yang secara bersama-sama
membentuk sistem. Setiap komponen dalam struktur memiliki fungsi tertentu untuk
mencapai tujuan sistem. Struktur yang sehat adalah struktur sistem yang setiap
komponennya didesain sesuai dengan tuntutan lingkungan bisnis yang akan diterapi
sistem tersebut.
Dalam membangun struktur organisasi dibangun berdasarkan
fungsi yang dituntut dari organisasi yang bersangkutan, jika organisasi
dibangun untuk memasuki lingkungan bisnis yang menuntut kecepatan pengambilan
keputusan yang di dalamnya costumer memegang kendali bisnis dan yang
mempekerjakan knowlegde workes, struktur organisasi yang pas dengan fungsi
organisasi tersebut adalah yang memiliki karakteristik, cepat respon, fleksibel
dan inovatif.
Proses Struktur Sistem Pengendalian Manajemen Proses sistem
pengendalian manajemen terdiri dari enam tahap utama berikut ini :
v Perumusan Strategi
Tahap perumusan strategi adalah tahap yang sangat menentukan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi. Dalam tahap ini dilakukan
pengamatan terhadap tren perubahan lingkungan makro dan lingkungan industri.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tren tersebut dilakukan perumusan, misi,
visi, tujuan, keyakinan dasar, dan nilai organisasi.
v Perencanaan Strategik
Setelah perusahaan merumuskan tentang strategi yang dipilih
untuk mewujudkan visi dan misi melalui organisasi, strategi tersebut kemudian
perlu diimplementasikan. Langkah pertama adalah melaksanakan perencanaan
strategik, dalam langkah ini strategi yang telah dirumuskan diterjemahkan ke
dalam neraca strategik yang komprehensif dan koheren, yang terdiri dari tiga
komponen : sasaran strategik, target, inisiatif strategik
v Penyusun Program
Penyusunan program adalah proses penyusunan rencana jangka
panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan
sasaran strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik memerlukan perencanaan
sistematik langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam jangka
panjang ke depan beserta taksiran sumber daya yang diperlukan untuk program,
suatu rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih
untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya yang
diperlukan.
v Penyusunan Anggaran
Penyusunan program adalah proses penyusunan rencana jangka
panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan
sasaran strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik memerlukan perencanan
sistematik langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam jangka
panjang ke depan beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan
langkah-langkah tersebut. penyusunan program menghasilkan program, suatu
rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih untuk
mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan
untuk itu. Penyusunan
anggaran adalah proses penyusunan rencana jangka pendek (biasanya untuk jangka
waktu satu tahun) yang berisi langkah-langkah yang ditempuh oleh perusahaan
dalam melaksanakan sebagian dari program dalam penyusunan anggaran dijabarkan
program tertentu ke dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun
anggaran, ditunjukkan manajer dan karyawan yang bertanggung jawab dan
dialokasikan sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
v Implementasi
Setelah rencana menyeluruh selesai disusun, langkah
berikutnya adalah implementasi rencana. Dalam tahap implementasi rencana ini,
manajemen dan karyawan melaksanakan rencana yang tercantum dalam anggaran ke
dalam kegiatan nyata. Oleh karena anggaran adalah bagian dari program, dan
program merupakan penjabaran sasaran strategik dipilih sebagai penjabaran
strategi yang dirumuskan, maka dalam implementasi rencana, manajemen dan
karyawan harus senantiasa menyadari keterkaitan erat diantara implementasi,
anggaran, program, inisiatif, sasaran strategik dan strategi. Kesadaran
demikian akan mempertahankan langkah-langkah rinci yang dilaksanakan dalam
tahap implementasi tetap dalam rerangka yang dipilih untuk mewujudkan visi
organisasi.
v Pemantauan
Implementasi rencana memerlukan pemantauan, hasil setiap
langkah yang direncanakan perlu diukur untuk memerlukan umpan balik bagi
pemantauan pelaksanaan anggaran, program, dan inisiatif strategik. Hasil
implementasi rencana juga digunakan untuk memberikan informasi bagi pelaksana
tentang seberapa jauh target telah berhasil dicapai, sasaran strategik telah
berhasil diwujudkan dan visi organisasi dapat dicapai.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar