Translasi mata uang asing adalah Proses penyajian ulang
informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi hanyalah perubahan satuan unit
moneter, misalnya pada sebuah necara yang dinyatakan dalam pound Inggris
disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik
yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi.
Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan
laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi
mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan
keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk
perusahaan.
Tiga
alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
1. mencatat
transaksi mata uang asing;
2. memperhitungkan
efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3. berkomunikasi
dengan peminat saham asing.
Istilah dalam translasi mata uang asing
1. Konversi, merupakan pertukaran suatu mata
uang ke dalam mata uang lain.
2. Kurs kini, merupakan nilai tukar yang berlaku
pada tanggal laporang keuangan yang relevan.
3. Posisi aktiva bersih yang beresiko, merupakan kelebihan aktiva yang
diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan di translasikan
dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi
dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
4. Kontrak pertukaran forward,merupakan suatu perjanjian untuk
mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs
tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
5. Mata uang fungsional, merupakan mata uang utama yang
digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata
uang tersebut adalah mata uang Negara dimana perusahaan itu berlokasi.
6. Kurs histories, merupakan
kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban
dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
7. Mata uang pelaporan, merupakan mata uang yang digunakan
perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
8. Kurs spot, merupakan nilai tukar untuk
pertukaran mata uang dalam waktu segera.
9. Penyesuaian translasi, merupakan penyesuaian yang timbul
dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu
perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
Daftar istilah translasi mata uang asing yang
diadaptasi dari PSAK (SFAS)no.52, 1981.
1. Atribut, karakteristik kuantitatif suatu
pos yang diukur untuk keperluan akuntansi. Contoh, biaya histories dan biaya
penggantian yang merupakan atribut suatu aktiva.
2. Konversi, pertukatan suatu mata uang ke
dalam mata uang lain.
3. Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada
tanggal laporan keuangan yang relevan.
4. Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang
berikutnya lebih rendah daripada tingkat yang berlaku sekarang.
5. Posisi aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam
atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan
kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing
dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
6. Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang
yang digunakan oleh suatu Negara, mata uang selain mata uang pelaporan yang
digunakan oleh perusahaan.
7. Laporan keuangan dalam mata uang
asing, laporan
keuangan yang menggunakan mata uang asing sebagai unit pengukuran.
8. Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau
pembelian barang atau jasa, atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan
syarat-syarat yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang fungsional
perusahaan.
9. Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan
jumlah-jumlah yang berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam
mata uang yang lain dengan menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang
tersebut.
10. Operasi luar negri, suatu operasi yang menghasilkan
laporan keuangan yang (1) dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan
berdasarkan metode ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan (2)
disusun dalam mata uang asing selain mata uang pelaporan perusahaan pelapor.
11. Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk
mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs
tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
12. Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan
oleh suatau perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan
atau menggunakan kasnya.
13. Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing
yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing
dibeli atau terjadi.
14. Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu
yang digunakan; mata uang pelaporan yang digunakan oleh suatu operasi domestic
atau luar negeri.
15. Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak
untuk menerima sejumlah unit mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan.
16. Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan
perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
17. Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang
dibayarkan oleh suatu piutang tertagih.
18. Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata
uang dalam waktu segera.
19. Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi
dicatat dalam catatan akuntansi perusahaan pelapor.
20. Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari
proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan
menjadi mata uang pelaporannya.
21. Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk
mengukur aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
ALASAN
TRANSLASI MATA UANG ASING
Perusahaan dengan kegiatan operasional luar negeri yang
signifikan mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada
para pembaca informasi menegnai operasional perusahaan secara global. Untuk
memenuhi hal tersebut, laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan
yang dihitung dengan mata uang asing yang dilaporkan lagi terhadap mata uang
yang digunakan laporan induk perusahaan. proses pelaporan informasi keuangan
dari suatu mata uang.
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF
TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga
kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing
terhadap mata uang domestik, yaitu:
·
Kurs
saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
·
Kurs
historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama
kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
·
Kurs
rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis
atau saat ini.
Tipe
penyesuaian transaksi :
1. Gains and losses
settled transactions muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal
berbeda dengan tingkat pada pencapaian
2. Gains or losses
unsettled transactions muncul saat laporan keuangan dipersiapkan sebelum
transaksi disetujui
Keuntungan
dan kerugian translasi mata uang asing
1. Penagguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestic dari aktiva
bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh
terhadap arus kas mata uang local yang dihasilkan dari entitas asing.
Penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari
ekuitas konsolidasi.
2. Pengangguhan dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan
amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait, terutama
yang terkait dengan utang akan ditangguhakan dan diamortisasi selama umur
aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama
dengan beban depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa
pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.
3. Penangguhan parsial
Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan mengakui
kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya
setelah direalisasikan, hal ini semata-mata hanya karena merupakan keuntungan,
tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.
4. Tidak ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan
laba rugi sesegera mungkin. Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian translasi
dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba
sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila
terjadi perubahan kurs nilai tukar.
Keuntungan dan kerugian translasi ini mencerminkan kenaikan
atau penurunan ekuitas investasi dalam mata uang domestic dan harus diakui.
TRANSLASI
MATA UANG ASING
a.
Metode Nilai Tukar Tunggal (metode kurs saat ini)
Mengaplikasikan
nilai tukar tunggal, harga penutupan, atau harga saat ini terhadap semua saham
dan utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum
ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
b.
Metode Nilai Tukar Ganda (mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis)
·
Metode current-noncurrent
Aset
lancar dan kewajiban lancar ditranslasikan dengan kurs saat ini. Aset dan
kewajiban tidak lancar ditranslasikan dengan kurs historis. Item laba rugi
ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada
rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan
Kelemahan
: sering kali tidak sesuai dengan kenyataan dan definisi current dan non current
merupakan klasifikasi bukan justifikasi konseptual pada nilai tukar yang
digunakan dalam translasi mata uang asing
·
Metode moneter-nonmoneter
Aset
dan kewajiban moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini dan dinilai sebagai
risiko nilai tukar. Item non moneter ditranslasikan dalam kurs historis.
Kelemahan
: moneter dan non moneter merupakan skema klasifikasi yang mengarah pada hasil
yang kurang baik
·
Metode kurs sementara
Translasi
mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut,
tetapi bukan penilaian aktual. Item moneter ditranslasikan dengan kurs saat
ini, item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan
awal.
PENGARUH LAPORAN KEUANGAN
Tampilan di bawah ini menunjukan
pengaruh metode translasi terhadap laporan keuangan. Neraca sebuah anak
perusahaan khayalan Meksiko dari suatu perusahaan multinasional yang berbasis
di AS menunjukan mata uang peso dan nilai ekuivalen dolar AS terhadap saldo
dalam peso Meksiko pada saat kurs nilai tukar srbesr P1= $0,13 seandainya peso
mengalami depresiasi menjadi P1=$ 0,10 maka beberapa hasil akuntansi yang
berbeda dapat timbul.
Berdasarkan data diatas menunjukkan
metode translasi yang berbeda memberikan hasil akuntansi yang beragam, mulai
dari kerugian sebesar $450 bila menggunakan metode kurs kini hingga keuntuungan
sebesar $360 bila menggunakan metode moneter - non moneter. Perbedaan ini cukup
besar mengigat seluruh hasilnya didasarkan pada fakta yang sama. Yang lebih
penting lagi, laba terkait operasi yang dilaporkan sebelum translasi mata
uang sangat mungkin akan berubah dilaporkan menjadi kerugian atau laba
yang jauh lebih rendah setelah translasi (atau kebalikannya).
TRANSLASI MATA UANG ASING DI NEGARA LAIN
Kanada
Institut akuntan bersertifikat di Kanada
(CICA), Badan Standar Akuntansi di Inggris dan Badan Standar Akuntansi
International seluruhnya berpartisipasi dalam penyusunan FAS No. 52. Perbedaan
utama antara standar di kanada (CICA 1650) dan FAS No. 52 menyangkut utang
jangka panjang dalam mata uang asing. Di Kanada keuntungan dan kerugian
translasi ditangguhkan dan diamortisasi.
Inggris
Perbedaan utama standar di Inggris dan di AS berkaitan dengan anak perusahaan yang berdiri sendiri di negara–negara yang mengalami hiperinflasi. Laporan keuangan pertama - tama harus disesuaiakan terhadap tingkat harga kini dan kemudian ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
Perbedaan utama standar di Inggris dan di AS berkaitan dengan anak perusahaan yang berdiri sendiri di negara–negara yang mengalami hiperinflasi. Laporan keuangan pertama - tama harus disesuaiakan terhadap tingkat harga kini dan kemudian ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
Australia
Australia mengharuskan penilaian kembali aktiva tidak lancar non moneter untuk anak perusahaan di negara-negara yang berinflasi tinggi sebelum dilakukan translasi.
Australia mengharuskan penilaian kembali aktiva tidak lancar non moneter untuk anak perusahaan di negara-negara yang berinflasi tinggi sebelum dilakukan translasi.
Selandia Baru
Pada dasarnya sama dengan Australia,
Selandia Baru juga mengharuskan metode translasi moneter–non moneter
untuk anak perusahaan yang operasinya terintegrasi induk perusahaannya
Jepang
Pada saat ini Jepang telah mengubah
standarnya dengan mengharuskan metode kurs kini disegala keadaan dengan
penyesuain translasi yang disajikan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham. Jumlah perusahaan melakukan pencatatan
saham secara internasional dan mengikuti IAS, atau sekarang disebut IFRS,
semakin meningkat dan bursa efek di seluruh dunia berada di bawah tekanan yang
semakin meningkat untuk menggunakan IFRS sebagai pengganti standar domestik
untuk pencatatan saham perusahaan-perusahaan asing. Di AS perusahan-perusahaan
asing diperbolehkan untuk menggunakan standar internasional (IAS 21) dan bukan
standar AS (FAS No.52) dalam masalah translasi mata uang asing.
Sumber:
Choi, Frederick D. S. dan Gary K.
Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6.2010: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar